Mohon tunggu...
Zalfa Mutiara Shofi
Zalfa Mutiara Shofi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Nursing Student at Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok secara Berlebihan terhadap Remaja

29 Desember 2024   14:24 Diperbarui: 29 Desember 2024   14:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

TikTok adalah platform media sosial buatan perusahaan Tiongkok yang memberi wadah kepada para penggunanya untuk dapat berkreasi dan berekspresi melalui konten video. TikTok memiliki ciri khas dengan video yang berdurasi 15--60 detik, namun sekarang para pengguna bisa mengunggah video dengan durasi maksimal 10 menit. Dengan durasi yang lebih panjang, kreator dapat membuat konten yang lebih beragam. Video-video yang dibuat di TikTok dapat kita kreasikan dengan menambahkan musik, filter, dan fitur kreatif lainnya.

Aplikasi TikTok memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai sarana untuk menyebarkan berita, informasi yang disebar melalui aplikasi ini akan mudah diakses bahkan tanpa mencarinya, berita tersebut akan muncul dengan sendirinya di For You Page  pengguna. TikTok juga berfungsi sebagai tempat berjualan, biasanya melalui siaran langsung atau live. Penjual akan menawarkan serta menjelaskan secara rinci barang yang dijual di tokonya. Selain kedua fungsi di atas, TikTok juga berfungsi sebagai sumber referensi terbaru dan informasi terkini. Pengguna hanya perlu mengetik keyword di pencarian, dan hal yang dicari bisa dengan mudah ditemukan.

Aplikasi TikTok diluncurkan di pasar internasional pada bulan September 2017. Pada tahun 2018, TikTok menjadi aplikasi ketujuh yang paling banyak diunduh di seluruh dunia. Berdasarkan data yang dilansir dari Time stamped, TikTok digunakan oleh lebih dari 40 negara. Sekitar 40% pengguna TikTok adalah anak muda berusia 18--24 tahun. Warga Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 38 jam 26 menit setiap bulannya untuk bermain TikTok. Waktu tersebut terhitung lama dan sedikit berlebihan.

Penggunaan aplikasi ini secara berlebihan tentu saja memiliki dampak buruk, terutama pada kalangan anak muda/remaja. Berdasarkan penelitian Mardiana dan Maryana (2024), ternyata terdapat hubungan antara lama penggunaan TikTok dengan kesehatan mental. Menurut penelitian tersebut, sekitar 60--70% remaja yang sering menggunakan TikTok tercatat mengalami stres dan gangguan kecemasan. Saat dilakukan penelitian di SMK Sore Pangkalpinang pada tahun 2023, sebanyak 70,2% responden yang sering bermain TikTok tercatat mengalami stres. Sejalan dengan itu, 61,7% subjek yang sering bermain TikTok juga memiliki gangguan kecemasan yang tinggi, jauh melebihi subjek yang jarang bermain TikTok. Kecenderungan menggunakan TikTok secara berlebihan membuat remaja terpapar konten-konten yang dapat memicu stres.

Hal kedua yang dapat terjadi jika menggunakan aplikasi TikTok secara berlebihan adalah memperburuk kondisi mental. Dalam sebuah penelitian menunjukkan gejala yang memburuk diyakini disebabkan karena menonton konten TikTok secara online. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa cyberbullying hingga pengucilan sosial yang terjadi berdampak pada tingkat masalah kesehatan mental yang lebih tinggi pada remaja. Penelitian lainnya mengkonfirmasi bahwa anak-anak dengan kesehatan mental yang kompleks bisa mengalami peningkatan gelaja emosional setelah menonton TikTok.

Selain berdampak pada kesehatan mental, penggunaan aplikasi TikTok secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan fisik. Scrolling TikTok dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan leher, punggung, hingga jari-jari tangan. Posisi duduk yang lama dan kurang gerak saat scrolling dapat menyebabkan nyeri otot dan postur tubuh yang buruk. Penelitian dalam Ergonomics menunjukkan bahwa posisi duduk yang tidak ergonomis dapat berkontribusi pada masalah muskuloskeletal, seperti nyeri leher dan punggung(Fethke & Merritt, 2012).

Penggunaan aplikasi TikTok secara berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan gadget pada remaja. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam menonton video dan dapat mengganggu waktu belajar, tidur, dan aktivitas fisik yang sehat. Selain ketergantungan gadget, para remaja juga dapat mengalami ketergantungan validasi eksternal. Jumlah like, komentar, dan pengikut di TikTok sering kali menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang. Para remaja dapat bergantung pada validasi eksternal dan kehilangan percaya diri yang internal.

Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi TikTok secara berlebihan dapat menyebabkan banyak dampak negatif. Mulai dari mengganggu kesehatan mental dan fisik, sampai dengan mengalami ketergantungan gadget juga validasi. Pastinya semua dampak negatif tersebut dapat memperburuk kualitas hidup yang kita miliki. Dan jika terus dilanjutkan, akan berakibat fatal. Penggunaan aplikasi TikTok tidak akan membawa dampak negatif jika dilakukan secukupnya dan tidak berlebihan.

Banyak sekali solusi yang dapat dilakukan agar terlepas dari penggunaan aplikasi TikTok yang berlebihan. Pertama, kita bisa mulai dengan menyadari dampak negatif dari penggunaan aplikasi tersebut, hal ini dapat membuat kita yakin untuk melakukan perubahan. Kedua, membatasi dan mengurangi penggunaan aplikasi tersebut, bisa dengan menggunakan timer agar kita mengetahui kapan harus berhenti. Ketiga, menemukan aktivitas pengganti yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, belajar, berolahraga, dll. Keempat, mematikan notifikasi aplikasi tersebut agar tidak mengganggu saat sedang melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat. Dan kelima, bersosialisasi dengan teman atau keluarga, hal ini dapat membuat kita merasa lebih nyaman dan semangat untuk terlepas dari penggunaan aplikasi TikTok yang berlebihan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun