Mohon tunggu...
zalfa islami kurniawati
zalfa islami kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mempunyai hobi yaitu menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika FOMO Mengendalikan Dompet: Fenomena di Balik Tren Pembelian iPhone

4 Desember 2024   22:50 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mempunyai Smartfone Penelitian menunjukan bahwa gaya hidup dan FOMO memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan untuk membeli iPhone. Fenomena Fear of Mising Out (FOMO) berkontribusi signifikan terhadap keputusan pembelian iPhone, dikalangan generasi generasi muda. Banyak generasi muda beralih ke smartphone iPhone bukan karna kualitas produk akan tetapi juga untuk mengikuti trend yang sama seperti teman sebaya dan influencer, meskipun harga iPhone tergolong harga yang tinggi. Banyak generasi muda yang membeli iPhone hanya untuk bergaya, dan membeli iPhone dengan cara kredit, karena gengsi. Yang disebabkan fomo.

Bisa dikatakan 90% generasi muda Gen Z merasa malu mengunakan Android dan lebih memilih iPhone. Mereka percaya memiliki iPhone adalah hal yang penting, dan ketidak mampuan untuk memiliki iPhone dapat menyebabkan pengucilan didalam pergaulan. Selain itu iPhone juga sangat didorong oleh kebutuhan untuk tampil lebih moderen. Genrasi muda mengganggap citra dari merek iPhone yang banyak dikenal sebagai produk premium menciptakan bahwa pengguna iPhone adalah bagian dari kelompok yang tergolong elite. Secara keseluruhannya, merek iPhone berfungsi sebagai salah satu faktor utama didalam keputusan pembelian dikalangan generasi muda Gen Z, mengatasi pertimbangan harga dan kebutuhan praktis.

Dan ada juga kelebihan dari smartphone iPhone dikenal dengan dengan kualitas yang tinggi, memberikan kesan premium dan tahan lama. Selain itu, sistem operasi iOS memastikan bahwa aplikasi berjalan lancar. Pembaruan rutin dari Apple juga membantu menjaga kinerja tetap stabil di seiring nya waktu. Kelemahan dari iPhone adanya penyimpanan bawaan yang terbatas, bebrapa model memiliki kapasitas enyimpanan yang kecil dan tidak mendukung kartu memori eksternal. Tidak hanya itu baterai iPhone tidak dapat dilepas. Jika baterai bermasalah penguna diharapkan mengunjungi layanan resmi untuk menjalani perbaikan. Harga iphone juga bisa dikatakan memiliki harga yang tinggi, membuat tidak terjangkau untuk bagi banyak orang.

Harga iPhone (2024) terbaru sangat tinggi, dengan model seperti iPhone 16 Pro Max mencapai Rp 24.999.000 dan iPhone 15 Pro Max (2023) seharga 22.249.000. iPhone sendiri ini membuatnya sulit dijangkau orang, terutama di Pasar Indonesia, dimana harga tersebut dianggap bahwa sebagai suatu status simbol sosial. Meskipun kualitas dari iPhone dan spesifikasinya premium, harga yang tinggi menjadi salah satu kelemahan utama dari iPhone dibandingan dengan merek lain yang menawarkan perangkat dengan harga lebih dapat terjangkau. Tidak kalah dari itu Android juga mempunyai banyak kelebihan. Android mempunyai banyak berbagai merek dan model, dan banyaknya pilihan harga dari yang terendah hingga yang tertinggi. Ada salah satu smartphone Android yang harganya hampir sama dengan iPhone 16 Pro Max, yaitu Samsung Galaxy S24 Ultra. Harga Samsung ini saat ini 23.999.000. kelebihan dari Samsung memberikan detail yang luar biasa, memungkinkan pengguna mengambil foto berkualitas. Dilengkapi dengan kamera telephoto serta kamera ultrawide.Dan kemampuan video, dapat merekam dengan hasil yang tajam dan jernih.

Android memiliki penyimpanan ekspansif sangat menonjol karena pengguna dapat menambahkan kartu SD. Hal ini memungkinkan engguna untuk menyimpankan lebih banyak data tanpa harus menghapus file yang ada. Sebaliknya, iPhone tidak mendukung penggunaan kartu memori eksternal, sehingga pengguna harus memilih model dengan kapasitas penyimpanan yang tepat dalam membeli. Jika penyimpanan yang sesuai internal terbatas, pengguna harus mengandalkan layanan di iCloud, yang memerlukan lagi biaya tambahan untuk kapasitas yang besar. Kekurangan Android, lebih rentan terhadap virus karena pengguna lebih banyak sering mengunduh aplikasi yang tidak resmi. Ada juga iklan yang biasanya mengganggu dari aplikasi gratis memunculkan iklan secara berlebihan, baik sebelum, selama, maupun setelah penggunaan aplikasi. Banyaknya aplikasi menampilkan lan pop-up yang muncul secara tiba tiba, menghalangi konten yang ingin dilihat. Hal ini sangat bisa menggangu terutama jika iklan tersebut sulit untuk di tutup, bahkan terkadang ada kendala lag saat iklan. Sama halnya dengan iklan video, dibeberapa aplikasi memaksa untuk menonton iklan video sebelum dapat mengakses konten atau ang lainya. Untuk menghindar suatu iklan, pengguna sering kali harus membayar untuk versi premium dari aplikasi, yang tidak selalu menjadi pilihan bagi banyak orang-orang.

Jadi gimana mau pilih iPhone atau Android nih?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun