Bagiku, membaca dan mendengar cerita lucu atau kisah humor saat berpuasa di bulan Ramadan itu menyegarkan!
Selain mengundang tawa yang bisa meningkatkan imun tubuh, acapkali sebuah cerita humor itu menitipkan pesan yang bisa menjadi inspirasi.
Agaknya, gegara alasan itu, maka  saat ramadan, stasiun-stasiun televisi berlomba mengemas acara khusus yang bisa bikin pemirsa ketawa, atau memilih penceramah kerap meyelipkan humor di materi tausiahnya.
Kali ini, izinkan aku menulis ulang dengan mengadopsi dan mengadaptasi dari berbagai sumber, dua kisah dan satu puisi yang kuanggap menginspirasi dari salah satu tokoh sufi: yaitu Abu Nawas.
Di Rumah Ada Pencuri, Abu Nawas Mengajak Istri Sembunyi!
Dikisahkan, ketika itu marak terjadi pencurian di Kota Bagdad (Ibukota Irak). Dan pada suatu malam, tibalah giliran rumah Abu Nawas yang didatangi oleh 2 orang pencuri.
Saat Abu Nawas mengetahui ada orang asing memaksa masuk ke rumahnya. Abu Nawas segera mengajak istrinya bersembunyi di bawah tempat tidur.
Walau merasa aneh dengan ulah suaminya, istri Abu Nawas menuruti ajakan suaminya. Dalam remang cahaya rumah, keduanya membiarkan para pencuri mengacak-acak seisi rumah.
Tak lama, setelah para pencuri pergi dari rumah, Abu Nawas dan istrinya segera keluar dari tempat persembunyian. Tanpa suara, istrinya tiba-tiba memukul dengan keras bahu Abu Nawas, suaminya.
"Hei! Kenapa kau pukul aku?"
"Suami macam apa, Kau? Bukannya mengusir atau teriak. Malah membiarkan pencuri itu masuk ke rumah!"
Istri Abu Nawas mencak-mencak sambil berkeliling di dalam rumah, Â sambil merapikan ulang barang-barang yang berserakan ulah kedua pencuri tadi.
Dengan bernapas lega, sang istri menatap Abu Nawas yang masih terdiam.