Sepasang kupu-kupu tak henti mengembara di antara reranting dan kelopak bunga. Tak letih berbisik pada sunyi tentang partitur mantra purba. Cinta.
Aku melihat bulir embun pasrah ditindas cahaya. Lesap di ruang-ruang sepi tak bernama. Hampa.
Seraut wajah tak berkedip berkelana di antara rerimbunan ilalang. Membujuk lelah raga menjelajah batas jarak pandang. Hilang.
Aku melihat bayang malam menerkam langit jingga. Menenggelamkan garis senja di ufuk jiwa. Luka.
Bulir waktu bergulir hening di lautan masa. Membiarkan butiran rasa membasuh mantra purba.Â
Aku mengeja airmata.
Curup, 14.01.2023
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H