Tak lagi ada ilalang yang berayun pelan diterpa kepak sayap sepasang kupu-kupu. Ia lelah bertualang menjejaki genangan kenangan biru. Lenyap bersama lalu waktu. Melaju dan menipu.
Seperti kemarin. Risau petang masih enggan mengajak pulang kehilangan.
Tak lagi ada kelopak teratai yang berlayar tenang di permukaan. Ia telah lama tenggelam di dasar kolam ingatan. Mendekap bisu dan memeluk dulu. Tentangmu.
Seperti kemarin. Redup senja bertahan membujuk ulang kesepian.
Malam ini, sketsa biru kembali merengkuh wajah-wajah pilu. Ia tak lagi mampu menemani penantian tunggu. Tanpamu.
Seperti kemarin. Bening airmata bergulir hening mengeja kepergian.
Curup, 19.04.2021
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H