Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kupu-kupu di Tepi Senja

21 November 2021   19:30 Diperbarui: 22 November 2021   06:23 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seekor kupu-kupu (Foto oleh 6th Era Photographydari Pexels)

"Aku ingin melihat kupu-kupu!"

Langkahmu bergegas menjauhi pintu. Membiarkan mulutku menelan bisu. Kau tak pernah tahu, baru saja sepasang mataku kehilangan kupu-kupu. Dirimu.

"Pilih bunga atau kupu-kupu?"

Kau kembali dan menagih tanya. Bukan berbagi cerita. Bagiku, hidup adalah jejak rahasia dari sebuah pilihan. Kau pun tahu muara semua jawaban. Aku memilihmu.

"Tapi hidup kupu-kupu..."

Aku mengingat kalimatmu, yang menemani lalu waktuku. Tak usai. Tak pernah selesai. 

Di tepian senja, pintaku tersendat jendela doa:

Kuingin menjadi kupu-kupu. Sepertimu.

Curup, 21.11.2021
zaldy chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun