Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Bawah Kelopak Sekuntum Plumeria

3 November 2021   19:51 Diperbarui: 3 November 2021   20:24 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untukmu

Kau melupakan tiga hal yang tak mungkin mampu kusembunyikan. Matahari, rembulan, juga seribu satu titik bintang.

Matahari datang disertai kabut mimpi yang fana. Dan, menghilang diiringi parade langit jingga. Meninggalkan jejak asa yang kau titipkan di bilik lupa. Namun, kau senjaku!

Ketika bulan menyamar sabit, risau ingin tak mampu menutupi rasa sakit. Ketika gelap memeluk sempurna gulita, tak lagi bisa kusaksikan purnama. Lebam malam begitu lekat, tapi langkahmu menjauh.

Tak kutemukan selarik cahaya terang, di antara seribu satu benderang bintang. Bukan pengganti kunang-kunang, tapi menemani ranting usang ingatan. Tentangmu, dan kenangan.

Biarlah seribu satu pertanyaan mengembara tanpa jawaban. Biarkan seribu satu makna terpenjara kata-kata.

Di bawah kelopak sekuntum plumeria, kurajah satu rahasia luka. Kau dan aku, tak pernah menjadi kita.

Curup, 03.11. 2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun