"Nikmatilah tarian hujan. Butiran itu tak pernah berjatuhan sia-sia. Ia  datang dari denting irama pinta, yang dilantunkan para pendoa!"
Kusaksikan dedaunan tua berhimpun di jalanan. Mematuhi pusaran mistis yang diciptakan genangan hujan. Sebelum satu-persatu menghilang ke selokan.
Lagi. Senja menitip pesan:
"Suatu saat, kau akan merindukan hujan!"
Langit bisu. Membiarkan sepi membasuh kenangan berdebu.
Aku tak perlu menunggu. Senja tak akan pernah memberi tahu. Tentangmu.
Curup, 30.10.2021
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H