Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tarian Hujan

30 Oktober 2021   20:03 Diperbarui: 30 Oktober 2021   20:32 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan (Foto oleh Valera Evane dari Pexels)

Senja menitip pesan:

"Nikmatilah tarian hujan. Butiran itu tak pernah berjatuhan sia-sia. Ia  datang dari denting irama pinta, yang dilantunkan para pendoa!"

Kusaksikan dedaunan tua berhimpun di jalanan. Mematuhi pusaran mistis yang diciptakan genangan hujan. Sebelum satu-persatu menghilang ke selokan.

Lagi. Senja menitip pesan:

"Suatu saat, kau akan merindukan hujan!"

Langit bisu. Membiarkan sepi membasuh kenangan berdebu.

Aku tak perlu menunggu. Senja tak akan pernah memberi tahu. Tentangmu.

Curup, 30.10.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun