Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Denting Hujan Mengusik Hening Kemarau

14 September 2021   17:38 Diperbarui: 14 September 2021   17:41 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Dhyamis Kleber from Pexels

Pejamkan matamu. Dan, jemputlah hal-hal yang menyenangkan di dalam hidupmu.

Seperti mengawasi sekawanan kabut lembab di waktu subuh yang menawarkan embun pagi. Sambil mengingat ulang pelukan hangat ibunda di pagi dingin, yang berbisik dua kata "mandi dan sekolah".

Atau,
Menanti penuh harap cahaya mentari untuk memulai perjalanan hari. Menitip bisik harap ke langit, berharap pakaian yang terpasung di tali jemuran tak lagi basah.

Mungkin,
Menyaksikan temaram senja yang tenggelam dalam secangkir kopi. Seraya menepikan remah-remah resah ke tempat sampah.

Atau, mungkinkah penanggalan yang termaktub di almanak hanya deretan angka, dan nirmakna?

Sementara, menunggu giliran meniup barisan lilin di atas kue ulang tahun. Sembari mendengungkan nada-nada suka cita, usai memadamkan cahaya api yang menyala.

Pejamkan matamu. Dan, jemputlah hal-hal yang menenangkan di dalam hidupmu. Seperti denting hujan yang mengusik hening kemarau.

Curup, 14.09.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun