Kau menggenggam jemariku, seperti awan pekat yang memeluk erat mendung. Perlahan dan pasti. Menjatuhkan butir-butir hujan yang menghunjam bumi. Mataku menelan bisu. Tangismu.
Pada tubuh-tubuh waktu yang berlalu. Aku bertanya tentangmu.
Kau menemani sepi. Seperti sapaan embun pagi yang melelapkan kelopak melati. Dan, lenyap diterpa terik mentari yang merajai hari. Abu rasaku mengulang dulu. Bayangmu.
Pada tubuh-tubuh waktu yang membatu. Aku membisu.
Aku cemburu. Pada angin senja yang mengusik helai demi helai legam rambutmu. Leluasa pergi, tak perlu sembunyi. Tanpa jejak  yang ditinggalkan. Kehilangan.
Pada tubuh-tubuh waktu yang berdebu. Aku mencarimu.
Di antara redup senja rasaku. Pada tubuh-tubuh waktu, kutitip tunggu. Untukmu.
Curup, 12.09.2021
Zaldy Chan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI