Agaknya, ada sembilan alasan tak penting, lima alasan tidak begitu penting, serta tiga alasan penting. Sehingga, anak-anak bahagia dan lebih memilih belajar di sekolah, daripada di rumah.
Sebaiknya, kumulai dari bagian terakhir. Tiga Alasan Penting.
Satu, Bertemu Teman.
Lupakanlah, jika menganggap anak-anak mengenal teori Zoon Politicon milik Aristoteles. Atau mereka menelusuri mesin pencari, kemudian menemukan kata Skhola adalah asal kata dari sekolah. Sialnya, diartikan waktu luang, dan bisa saja dimaknai bersenang-senang.
Lupakanlah!
Anak-anak bahagia kembali ke sekolah, karena mereka bertemu teman satu sekolah. Teman satu kelas, atau teman sebangku! Bertemu guru, perpustakaan, toilet, satpam atau gerbang sekolah berada di urutan sekian.
Tentu saja bukan sekadar bertemu. Namun, untuk bertukar cerita tentang film kartun, artis KPop atau permainan terbaru di ponsel. Belajar di sekolah? Sekali lagi, pada urutan sekian.
Kedua, Uang Saku.
Kau tak mungkin melupakan kenangan, betapa syahdu memasuki gerbang sekolah dengan berbekal uang saku. Dan, merasa pilu jika ke sekolah tapi tak mendapatkan uang saku.
Bagi anak-anak, kantin adalah tujuan kedua, setelah sampai di sekolah. Tanyakan hal ini pada yang berseragam putih-biru atau putih abu-abu.