Akhirnya kau kembali.
Tumis kangkung, sambal teri goreng dan kerupuk udang belum terhidang di meja makan. Kuharap sebentar lagi, usai tangismu membasuh sepi. Kau mau?
Dapur tak lagi seperti dulu. Tak ada asap dan abu hasil pembakaran kayu. Dua kompor bersumbu pun masih tergeletak di belakang pintu. Kau belum lupa letak sumur sebelum ada dapur, kan?
Kamar tidur pelangimu masih seperti dulu. Dinding kuning, karpet biru, dan dipan kayu berwarna hijau. Kau ingat tangismu tentang lemari baju? Saat ini kau pasti tahu, pelangi tak pernah memiliki warna ungu.
Tak ada warna-warni di sebelah kamarmu. Mungkin sedikit pengap dan berdebu. Namun, kutemukan pelangi di sudut matamu. Semoga tak kau cari di mataku.
"Besok aku harus pergi, Yah!"
Di antara tumis kangkung, sambal teri goreng, dan kerupuk udang yang sudah terhidang. Kuharap pergimu tak seperti ibumu.
Kau mau kembali?
Curup, 17.06.2021
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H