Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Api yang Membakar Abu

8 Juni 2021   14:25 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:49 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi Tungku Pembakaran (pixabay.com)

api membakar abu, dan menjadikannya debu
debu bergumul menunggu waktu yang melaju menjadi tanah
menjadi gairah
menjadi darah
menjadi aku

aku menakar waktu, dan menjadikannya rindu
rindu tersesat meniti hirau yang tersendat
menanti kata
menanti rasa
menanti asa
menanti kau!

kau mengukir tunggu, dan menjadikannya janji
janji menggenggam mimpi yang nyaris tenggelam
airmata bahagia
airmata tawa
airmata luka
airmata sepi

sepi mengukur ingatan, dan menjadikannya kenangan
kenangan hadir dari pergantian tanggal yang janggal
tentang kelahiran
tentang persinggahan
tentang kepergian
tentang kehilangan

kehilangan menjadikan abu, dari api kehidupan yang berdebu.
hanya itu!

Curup, 08.06.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun