"Duel Catur Irene Sukandar vs Gotham Chess Resmi Digelar"
Kalimat ini adalah judul artikel dari salah satu portal berita. Hal itu cukup menarik minatku untuk membaca hingga tuntas. Aku jadi ingin tahu. Bukan hanya tentang kapan dan di mana duel tersebut akan dilaksanakan. Namun, juga jadi pinisirin! Kenapa dan ada apa?
Pada awalnya, aku sepakat dengan tajuk Topik Pilihan di Kompasiana, yang mengangkat tema dengan menggunakan diksi "Mendadak Demam Catur".
Hal itu, tentu saja mengacu pada nilai-nilai kegotongroyongan jari jempol netizen pada fenomena "kisruh" keberadaan Akun Dewa Kipas, usai berhadapan dengan Levy Rozman pemilik akun Ghotam Chess. Atas nama semangat tahun 2021, hingga badai perundungan netizen pun terjadi!
Dan, aku menyangka. Usai duel persahabatan berujung "tragis" yang ditayangkan di Podcast Deddy Corbuzier itu, demam catur segera pulih. Wong, yang namanya demam, apalagi mendadak, biasanya memiliki durasi waktu yang singkat, kan?
Ternyata aku salah! Hiks...
Setelah mantan mentalist Deddy Corbuzier (walau aku sepakat jika dibilang pesulap), melakukan tahapan konfirmasi, membahas dan membilas akar masalah. Kemudian menjadi inisiator sekaligus distributor hadiah pada duel persahabatan GMW  Irene  Kharisma Sukandar versus Dewa Kipas alias Dadang Subur.
Hasil akhir yang berujung 3-0, asumsiku, menyiratkan berbagai hikmah dan pelajaran. Bagi Content Creator, tindakan Deddy Corbuzier ini bisa menjadi referensi sekaligus yurisprudensi. Selalu ada celah di balik masalah. Jika terampil mencari ruang dan membaca peluang.
Dalam hal meraih ruang dan peluang, Deddy Corbuzier tak menikmati sendiri. Tagline "Tiba-tiba Monica" pun menjadi viral. Sosok komentator cantik IM Chelsi Monica dalam duel persahabatan itu pun, kebanjiran atensi dari publik. Menemani hastag "Tiba-tiba main catur".