Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sunyi Bertamu di Ruang Tunggu

13 Februari 2021   21:14 Diperbarui: 13 Februari 2021   21:34 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang tunggu (ilustrasi by pixabay.com)

Sunyi bertamu di ruang tunggu. Membisu. Usai setengah senja terjatuh ke tubir waktu. Dan, menyeruak di antara lirik-lirik dulu. Berdebu.

Jejak usia hanya sepenggal kisah. Berlumut di antara lapisan-lapisan sejarah.

Sunyi menimang bimbang. Menatap satu persatu potret usang. Ketika setengah senja meracik jeda kepulangan. Namun, terdiam menyibak risau pilu kehilangan.

Jejak langkah hanya sepenggal usia. Berlumur butir kata dan bulir airmata.

Sunyi berdiri di pintu ruang tunggu. Memeluk bisu yang membatu. Membiarkan setengah senja membeku di tubir waktu. Tak mampu menenggelamkan rindu.

Jejak kisah hanya resah yang tertinggal. Tak usai. Tak pernah selesai.

Aku menanti sunyi. Sembunyi.

Curup, 13.02.2021
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun