"Katakan Peta! Katakan Peta!"
Ini kalimat yang acapkali diujarkan Dora. Salah satu film favorit anak-anak. Nilai positif dari film ini adalah kebutuhan Dora pada Peta. Ketika bingung atau tersesat, maka peta dijadikan acuan dan pedoman.
"Pintu ke mana saja!"
"Baling-baling bambu!"
Sebaliknya, penyuka Doraemon mungkin akan kesal. Saat kubilang, pesan yang diingat oleh anak-anak adalah dua kalimat di atas. Sebab, semua masalah akan selesai dengan dua hal itu, yang tersembunyi di dalam "Kantong Ajaib" milik Doraemon.
Susahnya, Kantong Ajaib itu hanya milik Doraemon, dan tak ada di alam nyata. Sedangkan peta yang dikatakan Dora, bisa dibuat secara nyata.
Jika dikaitkan dengan ancaman gempa yang acapkali nyata menjadi bencana, Akankah anak-anak berpikir seperti Dora atau Nobita dan kawan-kawan yang mengandalkan Doraemon?
Terus, Apa yang bisa dilakukan? Mengenalkan Sumber dan pemicu gempa sejak usia dini!
Saat kubagikan artikel Edukasi dan Simulasi Bencana, Melatih Reaksi Menjadi Aksi (Kompasiana, 19/01/2021). Beberapa orang guru yang pernah ikut pelatihan kebencanaan, meminta aku menulis ulang tentang cara mengenalkan gempa untuk anak usia dini.
Kenapa memilih gempa?