Dua jari bergerak gagu. Membiarkan bisu berselimut ragu.
Orang-orang menyapa pagi. Menimang mimpi sebelum matahari pergi. Di layar televisi, berita membujuk derita menjadi cerita.
Orang-orang menunggu malam. Merawat mimpi sebelum kelam tenggelam. Di halaman koran, berita merujuk cerita menjadi derita.
Orang-orang desa mengejar matahari. Menguji janji yang enggan menjadi bukti. Senyum melarikan diri, ke layar televisi.
Orang-orang kota menghindari matahari. Menagih mimpi yang tak henti mengeja janji. Di halaman koran, senyum sembunyi.
"Babak Akhir Televisi dan Koran: ponsel-listrik, kuota-terbeli, mata-jemari, Akal..."
Gerak dua Jari tersendat. Jempol dan telunjuk sesaat bertaut. Dalam sebuah buku. Berita, cerita dan derita membeku.
"Bab I"
 Aku tersenyum. Kembali membisu.
Curup, 13.01.2021
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H