Aku pernah tak bisa melukis pelangi. Tapi aku mampu menulis keindahan bunga seruni. Dengan pelukan, kau percaya itu pasti sanggup kulakukan.
Aku pernah mengaku mampu menghitung bintang. Satu, tiga, lima, tujuh belas, tiga puluh lima. Dengan senyuman, kau bisikkan dua kata, "tak terhingga."
Dulu, aku tak mampu melihat arah angin. Tapi, aku bisa membaca arah ingin. Dengan air mata, kau wakilkan rasa bangga.
Aku mengingatmu. Namun, kau tak butuh itu.
Curup, 25.11.2020
zaldychan
Selamat Hari Guru Nasional 2020
Salam hormatku untuk semua Guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H