Kau benar!
Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Dulu, aku belajar mencintai, agar bisa memiliki. Berharap kata cinta tak sekedar bukti, tapi berujung bakti.
Akupun pernah belajar berhenti mencintai. Sebab tak ingin membenci. Agar tak ada yang tersakiti.
Kau benar!
Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Aku telah lebih dulu membunuh benci. Sebelum hiruk-pikuk di keramaian menikam sepi.
Tapi aku tak mampu membujuk matahari. Merampas hening bening itu, berhenti menjejaki selasar sunyi.
Kau benar!
Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Hingga senja menepi di jeruji janji.
Maafkanlah!
Curup, 31.10.2020
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H