Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebelum Lupa, Aku Ingin Bertanya

2 September 2020   00:07 Diperbarui: 2 September 2020   00:02 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Poster (sumber gambar : pixabay.com)

Hari Pertama.
Aku masih mengenal senyummu. Dari orang yang berbeda. Angka yang berbeda. Waktu yang berbeda. Mungkin melewati puluhan cahaya purnama. Jika saja kau tak lupa.

"Tempel banyak-banyak!" Terdengar satu teriakan. Memacu tangan-tangan bergerak cekatan.

Hari Kedua.
Akupun mengingat satu senyuman di samping senyummu. Orang yang sama. Angka yang sama. Tujuan yang sama. Tapi, pada waktu yang berbeda. Hingga kau memilih tak lagi bersama.

"Mereka tukar pasangan?" Terlontar satu pertanyaan hampa jawaban.

Pada hari ketiga.
Tangan mungil anak jalanan membawa pergi namamu. Jemari usil gelandangan meraih matamu. Bersisa angka, kepala, hidung dan senyummu.

Siang tadi, di tengah terik mentari. Satu baliho besar berkuasa, meneduhkan kita bersama. Di bawah panji bendera dwiwarna, tertulis aksara ukuran raksasa, "SUKSESKAN PILKADA!"

Sebelum lupa, aku ingin bertanya. Kau siapa?

Curup, 01. 09.2020
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun