Ada orang bertamu di kepalaku. Tanpa sepatu.
Bisikan ini bukan dari langit! Tapi dari bocah-bocah bertelanjang dada. Bermain bola dan berlarian penuh tawa. Sesekali mengusap dinding, pintu dan pagar sekolah. Putus asa. Kau dengar?
Aku dengar. Tapi belum tahu. Apatah telingaku mengangguk setuju? Bagaimana dengan telingamu?
Bocah-bocah lugu merangkai tawa menulis aksara. Tergugu merunut kata melukis angka. Tergesa ambil gambar dan rekam suara. Tak lupa, tersenyum pada buku dan guru. Kirim dan kirim. Lagi dan lagi. Kau lihat?
Aku tak tahu. Apatah mataku mau menjadi saksiku. Bagaimana matamu?
Kau tak tahu?
Orang itu berlalu. Terburu memakai sepatu. Isi kepalaku.
Bagaimana isi kepalamu?
Curup, 26.08.2020
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H