Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Khawatir

17 Agustus 2020   06:35 Diperbarui: 17 Agustus 2020   06:38 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Ayam. Illustrated by pixabay.com

Aku pernah mendengar kisah orang-orang yang harus sembunyi untuk pekik, "merdeka!" Kau memilih tempat tersembunyi untuk merayakan merdeka.

Kau kira merdeka, hari raya?

Akupun pernah melihat jejak luka orang-orang yang ingin merasakan merdeka. Kau memilih sajikan tatapan iba dan wajah penuh kata lupa.

Kau duga merdeka itu, bebas luka dan lupa?

Acapkali aku melihat pemakaman sunyi pejuang negeri yang ditaburi bunga setahun dua kali. Kau jadikan tempat rekreasi dengan gambar diri sebagai petilasan abadi.

Kau sangka, merdeka itu tabur bunga dan rekreasi?

Acapkali kulihat foto dan video orang-orang yang celaka dan menderita. Kau anggap lelucon lucu sebagai bahan tawa di sosial media.

Jika bagimu, merdeka itu bebas apa saja. Akupun khawatir sepertimu!

Curup, 17.08.2020
zaldychan

Dirgahayu Indonesiaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun