Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Satu yang Tersisa

13 Agustus 2020   12:35 Diperbarui: 13 Agustus 2020   12:50 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk Mbakku: Leya Cattleya

Biarlah ia menelusuri tepian janji. Meniti sisa perjalanan sunyi. Menempuh titik persinggahan abadi. Menanti.

Biarkan air mata membasuh genangan kenangan. Mengulang jejak-jejak langkah keinginan. Dipaksa berhenti, dan tak akan pernah terganti.

Biarkan ingatan memandu rindu. Membasahi bilik-bilik persembunyian tunggu. Di antara seribu satu luka, ada suka. Di antara seribu satu duka, ada tawa.

Biarlah cinta membalut serpihan asa yang tertunda. Membaluri butiran rasa tak terhingga. Menyemai ingin dan angan. Bersama adalah impian.

Hanya doa. Satu-satunya cara yang tersisa.

Atas nama cinta. Juga air mata.

Curup, 13.08.2020
zaldychan
Teriring doa. Bunda pasti bangga pada Mbak!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun