Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membujuk Bisu Senja

29 Juli 2020   20:41 Diperbarui: 29 Juli 2020   20:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Angin mengeja helai rambut legam yang menutupi wajah sendu. Terlupa mencegah petikan lembut jemari pilu pada matamu.

Bisu terbiar merenangi senja. Melaju dan berlalu. Antara kau dan aku.

Angan senja menguji bisu yang bertahan di ruang tunggu. Ketika rinai jingga bertamu di sudut mata. Milikmu. Milikku.

Waktu lelah menjemput jejak janji, yang terhempas di jurang sepi.

Ingin membujuk bisu senja, menafikan waktu yang menepikan pilu asa. Tak lagi mampu bersembunyi, di tepian jeruji jeri.

Memyisakan air mata. Aku, dan dulu.

Curup, 29.07.2020
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun