Aku terluka, tatkala senja mengajakmu bersembunyi di puri rindu.
Helai demi helai kelopak rasa, berguguran di pelataran bisu. Melebur diri dalam kegelisahan kata menahan gagu. Aku menyelami tepian janji di bilik sepi.
Aku masih terluka, ketika embun senja menuntun pulang kepergian pilu.
Satu persatu genangan rayu bersekutu di pelupuk asa. Meluluhkan kerisauan tunggu mengekang airmata lupa. Aku memenjarakan ingin di pelepah sunyi.
Aku tak takut mengeja aksara-aksara dulu, saat bayang senja diam-diam berlalu.
Membiarkan gores sembilu berkali, dan lagi menoreh jiwa. Menyeret jejak langkah hari, merajah serpihan hampa. Tapi aku tak mampu membujuk hati, menghilang bersamamu. Â
Di ujung senja, aku menunggu. Menyeka waktu memetik rindu.
Untukmu.
Curup, 13.06.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H