Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melarung Rasa pada Jejak-jejak Bisu

6 Juni 2020   21:33 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:37 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bilang ingin memaku airmata.
Ketika kabut pagi berdamai dengan cahaya mentari. Menaungi bulir embun yang terdampar di kelopak melati.

Hingga kita mengikat makna asa, tinggalkan seribu satu cerita. Dan mengurai serpihan luka pada prasasti lupa. Bersama.

Kau bilang akan memaku senja.
Ketika desau angin gagap meranjau airnata. Pun debur ombak berkali membenamkan kata-kata.

Namun kita terlanjur berjarak di antara ruang-ruang sunyi hati. Tak beranjak menyatukan belahan janji yang melerai paksa mimpi.

Tak usai laju waktuku menyemai sembilu, melarungkan rasa pada jejak-jejak bisu.

Kau di mana?

Curup, 06.06.2020
Zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun