"Sirup, Yah!"
"Abang, Mie instan!"
"Kakak ikut Uni, Yah! Karena ada Lutung Kasarung!"
Aih, aku salah! Kukira, anak-anakku akan menyebut iklan sosis. Padahal, makanan ini yang dekat dan akrab dengan mereka sejak balita.
Jawaban spontan ketiga anakku menjadi ukuran. Bahwa tak semua yang dikonsumsi sejalan dengan iklan yang diingat dan ditayangkan. Walaupun, salah satu tujuan iklan itu untuk mempengaruhi konsumen, tah?
Secara kiramologi, aku tulis saja 3 iklan Ramadan, menurut anggota keluargaku aja, ya?
Pertama. Iklan Sosis.
Aku ingat saat si sulung masih belajar puasa. Saat itu, ada sinetron Para Pencari Tuhan (PPT)  Sinetron ini khusus tayang pada bulan ramadan. Digawangi Deddy Mizwar. Acapkali, pariwara sosis hadir di setiap jeda. Tak hanya Deddy Mizwar, ada juga atlet angkat besi dan pesepakbola.
Maka, di rumah tiada hari tanpa sosis! Dan itu hingga hari ini. Hanya, Berdasarkan survey dadakan tadi, iklan sosis tak lagi merekat dalam ingatan si sulung. Kukira, karena pada tahun ini, iklannya tak lagi gencar, ya?
Padahal, dulu anakku sampai hapal lagu keong racun yang dibawakan Shinta dan Jojo, gegara lipsync lagu "Keong Racun" itu viral, dan menjadi bintang iklan sosis! Ahaaay...