Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pernah Terjebak pada Pertanyaan "Ayah yang Baik adalah"?

17 April 2020   23:42 Diperbarui: 19 April 2020   16:03 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ayah menggendog anaknya. (sumber: pixabay.com)

"Ayah yang bijaksana!"
"Ayah yang bertanggungjawab!"
"Ayah yang menyediakan waktu untuk keluarga!"

Ini adalah jawaban spontan ketiga anakku usai maghrib tadi. Ketika secara tiba-tiba kuajukan pertanyaan, 'ayah yang baik adalah?"

"Wah! Artinya, sudah Ayah lakukan semua, kan?" 
"Tidaaak..."

Tuh, kan? Anakku pun selalu kompak memilih jawaban spesial, jika gelagatku sudah "rada aneh"! Ahaaay...

Eh, tapi teman-teman pembaca, pernah menanyakan pertanyaan yang sama kepada anak-anak? Semisal seorang ibu, tinggal tukar kata ayah jadi ibu, kan?

Usai menulis artikel "Petuah Sebelum Menjadi Ayah, 3 Ajaran Pokok Lelaki Minang". Seperti biasa, kalau tentang parenting, aku akan bagikan ke grup. Kudapatkan beragam respons dari temanku. Karena anggotanya memang para ayah, calon ayah dan lintas budaya.

Dan, diskusi itu menjadi menarik, saat ada penjelasan tentang tipologi seorang ayah. Aku jadi penasaran! Sehingga, untuk "test the water", aku ajukan pertanyaan yang mirip-mirip "bunuh diri" itu kepada anak-anakku.

Illustrated by : pixabay.com
Illustrated by : pixabay.com
Aku sarikan saja percakapan WAG Parenting itu, ya?

Jika ukurannya kata "baik", maka, semua orang pasti memiliki sosok ideal sesuai harapan dan impiannya. Menjadi anak yang baik, murid yang baik, suami atau istri yang baik, menantu yang baik, hingga menjadi Ayah dan ibu yang baik.

Susahnya, ukuran baik itu akan berbeda pada setiap orang. Seperti jawaban ketiga anakku tadi. Dan, tak semua orang diberi kesempatan mencicipi peluang menjadi "sosok sempurna", tah?

Ketika sang anak, seiring waktu bertambah usia dan bertambah dewasa. Apatah lagi ketika mereka sudah kuliah atau menikah, maka fungsi ayah pun berubah. Ditambah lagi, dengan jarak yang mengharuskan anak dan Ayah hidup terpisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun