Tetiba benda yang kau sebut gawai menciptakan badai!
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak pernah kutemui di saat aku bekerja.
Bola mata yang terhempas keluar melewati tirai jendela. Membayangkan tulang belulang brontosaurus yang lama punah ketika masa tak terhingga, mampu menggerakkan semua mesin kendaraan hanya dengan memakan daun selada.
Pelukan letih jemari yang menggenggam erat alat tulis berwarna biru. Menyalin kata-kata dasar dengan asesoris beragam awalan, sisipan dan akhiran baku bukan bahasa ibu. Â Menjadi kalimat-kalimat panjang berbentuk paragraf bisu.
Dan,
Wajahmu yang menatapku seusai jeda. Tak ada sajian senyummu seperti hari kemarin. Tak ada kisahmu tentang rebutan jajanan kantin. Pun, tak ada tawa ceriamu menyambut rencana hari esok!
"Istirahat dulu, Nak!"
"Pulsa habis, Yah!"
Benda yang kau sebut gawai, kembali melahirkan badai. Belum usai, dan baru saja dimulai.
Curup, 17.03 2020
zaldychan
#belajaronline
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI