Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Orangtua Musti Belajar "Melupakan" Nilai dan Peringkat sebagai Alat Ukur Hasil Belajar Anak

13 Maret 2020   21:21 Diperbarui: 14 Maret 2020   03:38 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Hari ini, terakhir UTS, kan?"

"Iya, Yah! Semoga nilai Uni 90 semua!"

"Kakak?"

"Belum tahu, Yah! Kan, hasilnya belum dibagikan?"

Ini percakapan siang tadi saat menjemput kedua anakku dari sekolah. Hari ini adalah sesi terakhir melewati sepuluh hari "pertempuran" Ujian Tengah Semester (UTS). Uni adalah panggilan buat anak gadisku kelas 6 SD. Dan Kakak adalah lelaki kecilku kelas 4 SD.

Apa yang terpikir oleh orangtua, saat anaknya selesai melaksanakan ujian? Hasil belajarnya, kan? Biasanya, tentang nilai atau peringkat di kelas yang tertera di urutan paling bawah rapornya, tah?

Kekadang, malah ada orangtua yang tak menyigi satu-persatu nilai yang diperoleh anaknya dari setiap mata pelajaran. peringkat atau ranking sudah menjadi "sumber primer" tentang ukuran keberhasilan dari perjuangan anak di sekolah.

Namun tak semua orangtua begitu, kan? Aku tulis saja caraku, boleh, kan?

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Fatwa Ajaib "Mau Panen Durian, Musti Menanam Bibit Durian"!

Karena sudah kelas 6, kulihat Uni lebih serius dalam menghadapi ujian. Tak perlu bertanya, di atas motor, gadisku akan bercerita tentang kesulitan atau kemudahan saat mengerjakan ujian. dan tugasku hanya memberi celetukan ringan.

Biasanya, ketika sampai di rumah, Uni akan mengingat kembali pertayaan dan jawaban dari pelajaran yang diujikan. Jika yakin benar dan memuaskan, akan tersenyum. Jika ternyata jawaban salah, maka aku akan jadi papan pantul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun