Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Sudut Jalan Jelang Siang

2 Maret 2020   16:44 Diperbarui: 2 Maret 2020   16:38 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokpri. Pedagang Buah

Mata itu menatap tajam ke arah jalan. Mengintai gerak tak hirau orang-orang yang lalu lalang. Padahal matahari telah dua kali bergeser dari bayangan. Tanpa suara, tanpa pesan apa-apa.

Sesekali wajah itu menengadah ke langit!

Mata itu kembali mengawasi jalan. Berharap menyapa satu, dua bahkan banyak kendaaan. Namun hirau mengajak harap kembali bersembunyi. Menikmati alur kehidupan tak seperti mimpi.

Wajah itu menatapku. Menyajikan satu senyuman lesu. Di antara kilatan mata yang menelan ragu. Hingga satu lontaran kalimat kelu menyapa kaku,

"Beli buah, Bang?"

Tetiba wajahku menghadap langit. Berjanji menelan rasa sakit.

Curup, 02.03. 2020
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun