Aku coba menghitung. Jika dua jam pelajaran (2x45 menit) dengan 30 orang siswa di kelas. Artinya durasi waktu total adalah 90 menit. Bila seorang Guru menghabiskan 60 menit berbicara, maka setiap siswa hanya memiliki 1 menit waktu berbicara selama dua jam pelajaran!
Jejangan, gegara waktu pelajaran dihabiskan oleh guru dengan metode ceramah, maka kemudian reaksi siswa adalah mengantuk, tak konsentrasi, merasa bosan atau malah tertidur.
Apalagi jika materi ajar itu dianggap berat, waktu belajar pada jam-jam rawan (siang atau sesudah zuhur) dengan perut yang lapar. Lengkap sudah!
Apa yang harus dilakukan? Memindahkan dominasi waktu bicara di kelas!
Ada baiknya, guru perlahan mulai mengurangi waktu bicara di kelas. Dan waktu bicara kelas musti dimaksimalkan. Alasannya?
Pertama. Waktu bicara guru terlalu banyak dibanding waktu bicara siswa. Padahal, jika menilik segitiga cara belajar (Audio -- Visual - Audio Visual), tak semua siswa mampu menyerap pelajaran dengan mendengarkan, tah?
Kedua. Sejumlah besar waktu bicara guru menyebabkan hilangnya konsentrasi juga mengurangi waktu belajar bagi siswa, karena waktu dihabiskan oleh guru yang sibuk bicara. Dampak bagi guru? Lelah dan capek, kan?
Ketiga. Penjelasan panjang guru akan menghadirkan kebosanan, juga sulit diikuti dan dimengerti siswa. Kuambil contoh, ibarat siswa yang membaca dan menghapal paragraf yang panjang tanpa jeda! Apalagi, jika guru menggunakan istilah-istilah baru bagi siswa. Hiks...
Keempat. Banyaknya waktu bicara guru itu, mengurangi kesempatan siswa untuk melatih dan mengembangkan keterampilan berbicara. Siswa menjadi objek yang pasif. Duduk diam dan tak melakukan apapun selama guru bicara. Â
Coba simulasikan, dua jam pelajaran dengan metode ceramah. 60 menit guru menjelaskan, dan 30 menit terakhir berujar, "ada pertanyaan, anak-anak?" Adakah satu, dua atau lima orang yang bertanya? Â