Selamat pagi matahari!
Aku ingin menyimpanmu hari ini, untuk malam nanti.
Ketika bebintang terkubur malu, ketika rembulan tergusur rindu, dan angin malam bersembunyi di balik reranting perdu. Aku ingin memeluk luka dulu.
Saat itu, aku adalah aku
Menjadikan hati sebagai matahari
Menyatukan rasa seindah senja
Menyimpan asa sebagai doa
Dan,
Memahat cinta sunyi pada prasasti suci.
Bukan seperti binatang jalang yang terbuang. Bukan seperti desau kering dedaunan sisa kemarau. Pun, bukan rinai yang tertinggal dari sekawanan gerimis pagi.
Mungkinkah engkau berhenti untuk satu hari saja?
Hari ini! Ketika aku kembali merambah ilalang luka yang tergenang airmata cinta.
Kau mau?
Curup, 14. 02. 2020
zaldychan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI