Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Balik Awan, Tersimpan Tanya Tak Bertuan

1 Januari 2020   23:49 Diperbarui: 2 Januari 2020   00:17 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Hadirmu tak lagi berwujud pasrah. Berjatuhan dalam amarah yang kehilangan arah.

Apa yang harus dlakukan? Jika kesejukan yang kau berikan rengkuhan duka? Bila kedatangan yang lama tertunda sajikan putus asa?

Hingga ujaran kebencian terbiar menjelajahi linimasa. Berteriak! Senada ancaman para penguasa.

Bencana!
Prahara!
Nestapa!
Sensara!
Airmata!

Selalu begitu!
Lahirmu diminta, tapi kau tiba tanpa aba-aba. Hadirmu dinanti, tapi acapkali kau sembunyi dan pergi. Adakah di balik gumpalan awan, tersimpan tanya tak bertuan.

Apa rencana Tuhan, hujan?

Curup, 01.01.2019
zaldychan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun