Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Makna yang Gagu, Kusimpan Tunggu dalam Rindu

25 Desember 2019   17:59 Diperbarui: 25 Desember 2019   18:15 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Desau angin pernah mengajakku, menimang sebutir embun yang terperangkap di musim kemarau.

Saat itu, detak waktu mengajakmu mereguk satu titik persinggahan. Meninggalkan syair-syair biru kerinduan, menyisakan sajak-sajak pilu tentang kehilangan.

Satu persatu, tanpa pernah kau tahu.

Jika keberadaan menyatu dalam ketiadaan. Akan kuhimpun aksara-aksara penghapus keresahan, agar tak melahirkan kata-kata pengikat harapan.

Saat belantara impian, memelukmu erat dalam kebahagiaan yang tak disangka. Tak berjejak, lesatan bayangmu menjauh tanpa pernah kuduga.

Pada makna yang gagu, kusimpan rindu dalam tunggu.

Curup, 25.12.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun