Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Membacamu

12 Desember 2019   14:38 Diperbarui: 12 Desember 2019   14:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Aku membacamu.

Dari kerelaan butiran embun yang mengusir kabut pagi menyelimuti dedaunan jati. Tak jeri menanti serpihan cahaya mentari, pun tak peduli esok kembali atau terhenti dalam sunyi. kuingin seperti embun untukmu.

Aku mengingatmu.

Dari ketulusan embusan angin yang mengajak gumpalan awan, mengusir kemarau dan menjatuhkan rintik-rintik hujan. Tak tampak dalam batas jarak pandang, pun tak peduli arakan sanjungan. Hanya rasa, satu-satunya cara mengetahui ia ada. Akupun ingin seperti angin untukmu.

Aku mengenangmu.

Dari keindahan binar matamu yang tak lelah membujuk angan, melukis jejak diorama sepi menjadi kebahagiaan. Tak pasrah menapaki lika-liku perjalanan, pun tak kalah merawat duri-duri kehidupan. Kuingin kau bersamaku.

Mungkin nanti.

Ketika detak waktu kembali mengajakmu mereguk madu rindu, pada satu titik persinggahan tunggu.

Curup, 12.12.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun