Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kata, Senja dan Tiga Kisah Lama

19 November 2019   14:59 Diperbarui: 19 November 2019   15:01 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Terlalu berat punggung kata-kata memanggul cerita. Berharap manusia, memanggil pulang senja dan tiga kisah lama.

Kisah para pemimpi yang termangu sepi di persimpangan diri. Menanti bisikan suara hati segera menghampiri, bersiap meramu perjumpaan pada pagi dengan aroma embun mimpi.

Kisah para pemikir yang tersingkir dari perjamuan sufi di persimpangan takdir. Tak sempat menghimpun riak-riak logika, menjadi gelombamg pasang samudera asa. Terjebak sketsa kehidupan di belantara fana.

Kisah para pemuisi yang terkapar hampa di persimpangan makna. Tak berdaya menaklukkan rasa dari pertukaran cuaca, pesona keindahan di taman bunga, serta seujung rambut perbedaan di antara jelata dan melata.

Senja tak pernah menghardik matahari untuk segera pergi. Seperti punggung kata-kata yang mampu merintih nyeri dan bersembunyi.

Manusia terbiasa menelanjangi tubuh kata-kata. Tak ada rasa berdosa, menanggalkan dan meninggalkan jubah makna.

Curup, 19.11.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun