Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Rasa

8 November 2019   18:00 Diperbarui: 8 November 2019   18:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah rasa terjerembab di dasar pinta, pada secarik kertas berwarna merah saga.

Menjadi saksi pertautan mistis aksara-aksara yang membara. Menjadi saksi kelahiran kata dari rahim pertikaian makna.

Ketika kata-kata hadirkan rangkaian cerita, hingga seribu satu peristiwa merantai berita alam semesta. Maka, kata-kata memicu cerita, memecut berita

Saat kata-kata lahirkan untaian berita, hingga seribu satu perkara membelenggu derita jagat raya. Maka, kata-kata memacu derita, menyulut luka.

Sebuah rasa terhempas di jurang hampa, merindukan senandung bait-bait doa.

Mengeja serikat kata menghapus bekas-bekas luka. Menguji seikat asa mengusap sisa-sisa lupa.

Curup, 08.11.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun