Sebuah rasa terjerembab di dasar pinta, pada secarik kertas berwarna merah saga.
Menjadi saksi pertautan mistis aksara-aksara yang membara. Menjadi saksi kelahiran kata dari rahim pertikaian makna.
Ketika kata-kata hadirkan rangkaian cerita, hingga seribu satu peristiwa merantai berita alam semesta. Maka, kata-kata memicu cerita, memecut berita
Saat kata-kata lahirkan untaian berita, hingga seribu satu perkara membelenggu derita jagat raya. Maka, kata-kata memacu derita, menyulut luka.
Sebuah rasa terhempas di jurang hampa, merindukan senandung bait-bait doa.
Mengeja serikat kata menghapus bekas-bekas luka. Menguji seikat asa mengusap sisa-sisa lupa.
Curup, 08.11.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H