Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jejak Hujan

7 November 2019   23:58 Diperbarui: 7 November 2019   23:59 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Di beranda, hujan duduk bertamu.
Mengajak angin berbincang jejak-jejak lampau. tentang kisah-kasih usang kemarau yang masih menyimpan sisa-sisa risau. Juga tentang keluh kesah kehilangan yang menyiram benih-benih kesepian.

Apakah engkau mengundangku hanya untuk melukaiku? Atau kau ingin aku melukai seseorang yang membencimu?

Terpaku, hujan diam membatu.
Kembali terbayang wajah-wajah lugu yang menekan perih sembilu. Berkali terdengar suara-suara lantang tercekat di lorong bisu. Membiarkan angin menaklukkan ragu yang menagih rindu.

Di beranda, tak lagi ada yang bertamu.
Hujan pergi meninggalkan keinginan yang terluka. Dan jejak airmata.

Curup, 07.11.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun