"Tinggal satu kelas! Biar Mas..."
"Setengah dua belas! Pesan Amak. Bentar lagi mau jum'atan!"
 Kau tersenyum. Meraih buku besar di tanganku. Kau menatapku menunggu. Bersiap menulis. Kuikuti maumu. Sambil menyusun dan mendikte soal, aku menatapmu. Kau tekun menulis ucapanku.
Ingatanku kembali. Saat aku juga kau, selesaikan skripsi. Tapi posisi dibalik. Kau yang membaca, aku yang mengetik. Tiga tahun berlalu. Tak sadar, kuusap kepalamu.
"Kenapa, Mas?"
"Apa?"
"Pegang kepala Nunik?"
"Oh! Soal terakhir, kan?"
"Udah cukup! Essay lima, kan?"
Kau ajukan buku di tanganmu. Kulihat tulisan tanganmu. Soal terakhir, sudah di angka lima. Kubolak balik halaman buku paket.
"Tulis aja satu soal cadangan!"