harusnya kemarin seperti hari ini. kamar dikuasai sepi, juga tiga gelas bersisa ampas kopi yang tergeletak diam mempertahankan bisu. di antara tumpukan album kenangan yang mulai berdebu. dua kali senja, aku kehilangan aksara merangkai kata.
tapi kemarin tak seperti hari ini. ketika kamar kembali dikuasai sunyi. aku tak lagi bisa sembunyikan narasi-narasi perih luka yang tersisa, atau larik-larik kepiluan rindu yang memburu sebelum rembulan menarik tirai malam di balik jendela kaca.
hingga kutemukan tulisan tangan di balik potretmu. tertera tiga kata yang mengajak pulang kenangan meniti detik-detik perpisahan dulu. pun, membujuk bulir-bulir bening menelusuri jejak ingatan masa lalu.
cukup dua kali senja, aku kehilangan aksara merangkai kata. tentang aku, kau dan cinta.
Curup, 09.10.2019