Seribu satu serikat kata pernah terujar. Pun kisah tentang rasa dan asa, kusimpan di benakku. Sejuta satu mimpimu dan inginmu padaku tak usai tergerus waktu. Ketika bersama jejaki hitungan lalu.
Bersisa isak dan sesak di bahumu. Tak kau jawab tanyaku. Tangismu jelaskan kecamuk amuk di benakmu. Kutatap matamu. Kau alihkan wajahmu.
"Kalau Mas tanya. Mau jawab?"
Sesaat hening di ruang tamu. Aku menatapmu. Kau masih diam. Perlahan memandangku, anggukkan kepala. Kau segera menunduk. Aku tahu. Kau menunggu kalimatku.
"Kapan pertama bertemu?"
"Mas..."
"Jawab aja!"
"Kelas satu MTs!"
"Kapan rasa itu ada?"
"Hah?"
"Ingat?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!