"Mamas? Hallo?"
Satu sapaan. Tekanan suara khas. Hanya milikmu. Aku tahu, nada bergetar itu untukku. Tak sampai hitungan jari. Jangka setengah tahun. Kudengar suaramu.
"Iya! Nik apa kabar?"
Tak ada jawabmu. Selalu begitu. Biasanya, hening sesaat. Akan ada hempasan pelan nafasmu sebelum menjawab. Tidak malam itu. Kau biarkan waktu bergerak diam.
"Nik?"
"Iya."
"Sakit?"
"Gak!"
Kukira. Barusan bukan percakapan. Aku percaya. Seribu satu inginmu juga inginku. Tersekat pada ruang juga waktu. Terkadang aku berfikir. Untuk apa berujar rindu? Jika titik pertemuan, tak mampu kau tentukan.
"Nangis?"
"Gak!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!