Akhirnya, yang kulakukan adalah membuka gallery foto di ponselku. Memandang satu-persatu perubahan di wajahnya dari kecil hingga hari ini. Akhirnya, membuka catatan singkat tentang tangisannya sore itu 3 tahun lalu. Saat jemarinya tertusuk duri bunga mawar.
Peristiwa hari ini adalah rahasia Tuhan. Pada hari ulang tahunnya. Gadisku bukan mendapatkan kado tanda cinta dariku sebagai ayah. Tapi, aku yang mendapatkan tanda cinta itu.
Satu lagi pelajaran hari ini untukku sebagai seorang ayah. Suatu saat nanti, mungkin aku akan ditinggalkan! Tapi aku tahu. Gadisku telah memberitahu, agar aku tak pernah merasa kehilangan.
Tak ada maksud lain. Tulisan ini diniatkan untuk berbagi. Hayuk salaman..
Curup. 03.09.2019
zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H