"Usil!"
"Lah?"
"Jangan ganggu orang!"
"Mas cuma nawari! Dari pada bengong?"
"Iiih..."
Cubitmu hadir lagi. Kuduga. Duet jarimu rindu pinggangku. Sejak pagi sabtu. Saat wisuda. Di kampung Amak, hingga kembali lagi ke Padang. Tak banyak bicara berdua. Waktu dan perhatianmu, di monopoli Amak dan orang-orang di kampung.
Angkot memasuki Pasar Raya. Aku menatapmu. Kau gelengkan kepala. Aku mengerti. Kau tak ingin segera pulang. Aku tersenyum, hentikan angkot. Turun di depan Bioskop Karya. Berdua berjalan. Lalui Blok B. Udara sore minggu itu, hangat dan cerah.
Kubiarkan kau memandu langkah. Lewati Matahari Mall, seberangi jalan. Aku tertawa. Saat langkahmu berhenti di warung bakso. Persis di depan taman sekaligus Lapangan Imam Bonjol. Kau menatapku. Menunggu. Kuanggukkan kepala. Kau tersenyum, masuk ke dalam warung. Memesan dua porsi bakso juga memilih tempat duduk.
"Tadi di Kampung. Nik gak makan?"
"Makan! Tapi sedikit."
"Kenapa? Pedas semua, ya?"