Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa *
untukmu, yang terbaring sepi pada keramaian sunyi. pernah ada ribuan kelopak mata, menangisi jasad tak bernyawa. tentang kisah perjuangan tulang belulang yang tak lagi berdebu, tapi tertuang usang di halaman buku-buku.
untukmu, yang bersemayam di rekah tanah kering sudut-sudut negeri. pernah ada ribuan kelopak bunga aneka warna, menimbun pusara tanpa nama. yang mengajak pulang ingatan pada wangi aroma kepergian, bukan anugrah hiasan dari hakikat pengorbanan.
untukmu yang dipaksa lelap dalam tidur panjang di bumi pertiwi. masih ada ribuan hati yang terlahir suci. mengeja makna perjuangan tanpa butuh menyebut nama, menguji pengorbanan tanpa rusuh tanda jasa.
untukmu yang pergi tanpa sempat kutemui. aku mengerti, kerjamu pun kerjaku tak pernah usai.
*Penggalan lirik Puisi Chairi Anwar "Karawang-Bekasi"
Curup, 16.08.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H