Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bercak Penyesalan pada Percik Pengakuan

10 Agustus 2019   23:24 Diperbarui: 10 Agustus 2019   23:28 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

serentak himpunan nada bergema, mengabarkan berita pada langit senja.

memanggil pulang kenangan pada kehilangan. menemani kesedihan yang tak lagi mengenal kepergian. mengusik kegelisahan yang membekap erat pelukan kesepian.

serentak himpunan rasa bercengkrama, memenuhi belantara langit jiwa.

memanggil ulang kisah-kisah pengorbanan yang nyaris menjadi perkamen usang, tentang cerita-cerita perjuangan yang hampir dibiarkan hilang. tentang kerelaan tanpa syarat menggenggam butir-butir perjanjian.

di setiap bercak-bercak penyesalan, di antara percik-percik pengakuan. penyerahan diri dalam kesenyapan, adalah penaklukan sunyi pada kesucian hati.

serentak himpunan nada, bergema di langit jiwa. membiarkan himpunan rasa, tafakkur mengeja sembilanpuluh sembilan nama.

Curup, 10.08.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun