berdua, kita merajut benang-benang rindu, menjadi selendang kenangan di hamparan bahu waktu. ketika aku sibuk menaklukkan batasan mampu, kau menyibak pilu agar menjauh dari sketsa ragu.
bersama, kita merepih duri-duri yang menghalangi titian janji. mengikat erat rasa menjadi prasasti. saat aku bergelut peluh membingkai makna kata, tanpa keluh kau teguh merengkuh asa.
acapkali, kita terjebak pada rumitnya pertikaian cara, dan himpunan resah menjanjikan luka. ketika bulir bening matamu meracik muara, kubiarkan hening menggamit kata-kata.
kala laju hari merenda lupa, kubiarkan luka menjemput senja.
Curup, 08.08.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H