Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Agar Kegelisahan Tak Membakar Rindu

2 Agustus 2019   21:08 Diperbarui: 4 Agustus 2019   09:00 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

bagi perajut sepi, merawat penantian adalah bukti sekaligus bakti. ketika ribuan diksi bersekutu membingkai janji.

seperti matahari yang datang menjemput pagi, dan di saat petang bersiap untuk kembali pergi. demikian juga pengembaraan hati. membutuhkan jeda untuk menunda hadirnya perapian cemburu, agar kegelisahan tak membakar rindu.

seperti arakan awan pengantar butiran hujan, hingga menjumpai lautan untuk kembali berbentuk awan. demikian pula perjalanan hati. menempuh pertikaian anak-anak sungai  kecurigaan, agar kerapuhan benci tak merajai kehidupan.

seperti warna-warni pelangi yang menggoda telapak bumi, takkan pernah indah sebelum hujan usai dan hadirnya terik matahari. pun, keutuhan hati mesti terjaga. ketika sayatan sembilu menorehkan luka, kala kepedihan pilu masih bersisa gores bahagia.

bagi perajut sepi, tak pernah ada kematian asa dalam kepunahan sketsa rasa. sebab, muara penantian adalah wujud keinginan. tak pernah sia-sia.

Curup, 02.08.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun