Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seperti Embun yang Tergantung Genting di Ujung Dedaunan

30 Juli 2019   21:47 Diperbarui: 30 Juli 2019   21:53 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menyembunyikan satu kebenaran, seperti memandang butiran embun, yang tergantung genting di ujung dedaunan. mesti menerima kenyataan, jika suatu saat butiran embun harus berjatuhan. atau, embun bertahan melawan gravitasi semesta, agar sentiasa keindahan mata terus terjaga.

menjaga satu kebenaran, terkadang membutuhkan imajinasi hasil bermeditasi, atau sekedar halusinasi yang berasal dari secangkir kopi. hingga mampu menemukan cara yang paling presisi, untuk memaknai kebenaran dengan selarik senyuman yang penuh misteri.

misteri satu kebenaran, mungkin saja berawal dari pengakuan-pengakuan yang paling dangkal. atau, di persimpangan jalan terjal, yang tersendat pada keterpaksaan nan majal. ketika nalar tertelungkup pada kematian dini, kebenaran kembali bersembunyi pada kesunyian abadi.

jika lorong-lorong jiwa, dipenuhi selongsong api curiga. kebenaran menanti hati, tak butuh lagi ditemani.

Curup, 30.07.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun